Kasus Bayi Zahra, PERAK Minta Walikota Makassar Evaluasi Bawahannya

MAKASSAR – Kunjungan Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin didampingi Lurah Tallo turun langsung melihat dan mengetahui kondisi warganya di Jalan Sultan Abdullah 3 RT 04 RW 05, Kelurahan Tallo Kecamatan Tallo, Senin (7/3/22) tetap disayangkan Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela Rakyat (PERAK).

Pasalnya, kunjungan dan perhatian tersebut dianggap lambat. Hal ini disampaikan Koordinator Divisi Pengaduan Masyarakat dan Kebijakan Publik LSM PERAK, Andi Sofyan, SH kepada awak media.

“Kami tetap beri apresiasi respon cepat dari Camat Tallo beserta jajarannya namun sangat kami sayangkan kenapa mesti informasinya dari LSM seperti kami bukan dari RT RW setempat atau kelurahan,” umbar Pria yang akrab disapa Andi Pian ini, Selasa (8/3/22).

Sofyan berharap ada evaluasi dari Walikota Makassar terkait kejadian ini.

See also  Hari Pertama Menjabat, KTU Cabdis Pendidikan Wil.II Dampingi Tim BPKP SulSel, Evaluasi PIP SMA/SMK Tahun 2021-2022

“Dengan adanya kejadian seperti ini, kita bisa ambil kesimpulan ada struktur di tingkat bawah yang tidak bekerja bahkan tidak memiliki kepekaan sosial terhadap warganya,” ucapnya.

Sofyan meminta Pemkot proaktif terkait Pengaduan dan pelayanan masyarakatnya.

“Inshaa Allah sampai hari ini kami siap menjadi garda terdepan kalau urusan kemanusiaan sebagai kontrol sosial dan pengawasan. Karena kalau jiwa kemanusiaan kita sudah hilang maka itu sudah jadi penyakit parah yang akut,” tegasnya.

Diketahui, dalam kunjungan Camat Tallo juga didampingi Petugas Puskesmas Rappokalling, RT RW dan Tokoh Masyarakat

Orang tua bayi Nur Zahra, Hasnah yang dikonfirmasi membenarkan kunjungan Camat Tallo beserta jajarannya serta pihak Dinas Kesehatan Kota Makassar.

See also  Beberapa Kepsek Antrian Tunggu Blanko Ijasah, Disdik Sulsel Diduga Kebiri Tupoksi Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

“Alhamdulillah Pak kami diberi bantuan, selain membangkitkan semangat kami selaku orang tua bahkan Pak Camat memerintahkan langsung agar Akte Kelahiran anak saya dibuatkan,” tuturnya.

Hasnah juga menyampaikan Puskesmas Rappokalling sudah memberi rujukan agar datang ke RS Khadijah ditanggal 11 Maret 2022.

Tak lupa, Hasnah turut menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada LSM PERAK dan media yang sudah mempublikasikan keadaan anaknya agar mendapat perhatian pemerintah.

“Iye terimakasih banyak Pak semua bantuanta sudah suarakan dan beritakan kondisi anakku tadinya kami sudah putus asa,” ucap Hasnah.

Dalam kunjungan Camat Tallo juga, petugas gizi Puskesmas Rappokalling Erfina Rahmadi mengatakan, Nur Sahra yang lahir 19 Juli 2021, dengan berat badan 2,3 Kg panjang badan 45 Cm, tidak seperti anak yang lahir normal.

See also  Server Error, Panitia PPDB Disdik Sulsel Diminta Dievaluasi

“Jadi Nur Zahrah Lahir dengan berat badan lebih rendah (BBLR), dan sudah mendapatkan pelayanan kesehatan imunisasi vaksin hepatitis,” ungkapnya.

Selanjutnya tidak dilakukan imunisasi lagi dikarenakan ibunya stres dan takut dikarenakan anaknya lahir dalam kondisi berat badan lahir rendah sehingga tidak membawa anaknya untuk diimunisasi lagi,” jelas Erfina

Lanjut Erfina, balita Nur Zahra telah mendapatkan pelayanan di puskesmas Rappokalling dan tanggal 6 februari 2022, diberikan rujukan ke Rumah Sakit Ibu dan anak Siti Khadijah, hasil diagnosa diare dan kondisi kelainan paru-paru.

“Karena kami tidak bisa bertindak lebih, maka kami beri rujukan kerumah sakit untuk diopname dengan kondisi paru-paru sesuai hasil rontgenya,” tutup Erfina.

(*)