Makassar, MAKASSARBANGKIT | PT Balai Pustaka (Persero) menghadirkan aplikasi Barugasikola, Di tengah pandemi Covid-19, sebagai solusi permasalahan belajar jarak jauh.
Saat ini, belum banyak orang atau sekolah yang memaksimalkan pengunaan aplikasi Barugasikola. Padahal, Aplikasi ini merupakan inovasi yang dihadirkan guna mendukung proses belajar mengajar jarak jauh.
Menurut Kusdary Fadli Ridho, Project Manager Barugasikola, mengatakan Barugasikola telah dirancang sejak awal 2020 lalu. Aplikasi ini menggabungkan media sosial dalam satu aplikasi yang terintegrasi.
Barugasikola di buat untuk menyediakan sarana prasarana pendidikan, juga harus bertransformasi untuk menyiapkan fasilitas digital. Salah satunya dengan aplikasi Barugasikola ini, dimana kami beralih dari buku cetak ke digital,” kata Kusdary, di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (18/6/2021).
Selain bisa bermedia sosial, aplikasi ini juga memungkinkan proses belajar mengajar antara guru dan siswa berlangsung di mana saja, kapan saja melalui media dalam jaringan (daring).
Aplikasi tersebut, sambung dia, akan menghubungkan warga dalam lingkungan sekolah untuk berkomunikasi. “Dengan sistem yang kami kembangkan, sekolah juga memiliki sistem aplikasi gratis untuk manajemen internal, dan mobile aplikasi sebagai media untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi,” terangnya.
Fungsi dari aplikasi ini adalah bukan untuk menggantikan tenaga pengajar, tetapi untuk memfasilitasi agar siswa belajar dengan nyaman dan guru pun mengajar dengan nyaman pula.
“Media sosial Barugasikola ini menjadikan masyarakat dan warga lingkungan sekolah untuk berinteraksi lebih transparan, serta terintegrasi, sehingga komunikasi yang tercipta lebih efektif. Dengan aplikasi ini, proses belajar mengajar bisa dari rumah masing-masing secara Live. Kita sudah ada fasilitas video conference,” katanya.
Aplikasi yang ditawarkan secara gratis ini, juga dipastikan bisa mempermudah orang tua melihat kegiatan anaknya setiap saat. Di mana aplikasi ini bisa digunakan oleh siswa SD, SMP dan SMA/SMK.
Aplikasi ini juga bisa diaplikasikan di seluruh Indonesia. Cuma yang membuat kami heran, aplikasi gratis ini kok tidak dioptimalkan. Kan sayang,” imbuhnya.
Menurut Kusdary, sejauh ini aplikasi Barugasikola sudah digunakan di Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Banten dan sebagian Sulsel. Khusus di Sulsel hampir merata di beberapa kabupaten tapi belum optimal.
“Membernya di Sulsel itu kurang lebih sudah 519 ribu siswa SMA/SMK. Kalau di Jakarta itu siswa SD, di Jateng itu sudah hampir semua tingkatan,” katanya.
Sementara, salah seorang inisiator aplikasi Barugasikola, Dr H Basri, SPd, MPd menjelaskan, aplikasi ini merupakan media yang dihadirkan untuk mempermudah siswa belajar dan juga mempermudah guru mengajar.
“Istilahnya, merdeka belajar dan merdeka mengajar. Tidak boleh siswa dalam proses belajar di sekolah itu merasa tidak nyaman. Begitu pun dengan guru. Sehingga untuk fitur Barugasikola itu ada beberapa fitur yang sengaja dihadirkan memang untuk membuat agar proses belajar mengajar di masa pandemi ini tidak terganggu. Itu intinya,” kata Basri.
Basri yang juga merupakan pejabat di Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel itu mengatakan, secara umum ada dua masalah utama di sekolah.
Pertama, sebagian sekolah kita itu kekurangan guru. Dengan kehadiran Barugasikola, guru mata pelajaran yang tidak ada di sekolah itu bisa ditutupi dengan adanya aplikasi ini. Kedua, tidak sedikit guru yang kemampuan mengajarnya di bawah rata-rata.
“Dengan aplikasi ini, para guru terebut bisa mengupdate ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Barugasikola ini menjadi salah satu solusi. Apalagi kalau kita melihat di Sulsel ini, berdasarkan survei, guru tingkat SMA kita itu kemampuan mengajarnya di bawah rata-rata. Ini yang kita mau dongkrak dengan aplikasi ini,” pungkasnya.” (**)
Sumber Rilis.